Peluang Usaha Bisnis Tahu "JELETOT
"
Dalam
beberapa tahun terakhir kota Bandung terkenal dengan aneka macam makanan
kuliner yang khas. Dari segudang pilihan menu kuliner, tahu adalah makanan yang
paling banyak modifikasi olahannya di Bandung. Yang terbaru adalah Tahu Bandung
Hot Jeletot. Usaha
tahu ini
awalnya dikenalkan mulai bulan Januari 2012. Dan mulai bulan Maret 2012, merka
berani menawarkan kemitraan.
Gorengan
ini dikenal karena citarasanya yang pedas. Dengan dilumuri racikan bumbu
tepung, rasa tahu ini juga sangat gurih dan renyah. Makanan berbahan baku tahu
ini juga mempunyai ukuran lumayan besar. Untuk harga, makanan ini dibanderol
mulai 2 ribu hingga 2,5 ribu perbijinya. Sampai sekarang Tahu Bandung Hot
Jeletot telah mempunyai 20 mitra yang berlokasi di Pandeglang, Serang, Cilegon,
dan Kalideres. Usaha ini masih fokus menawarkan di daerah-daerah itu.
Marketing
Tahu Bandung Hot Jeletot bernama Irpan Triatmadja menyatakan, tahunya ini
disukai karena menawarkan cita rasa baru dalam menyantap tahu. Keunggulannya
bumbu enak dan rasa pedas. Karena terlalu pedasnya makanan ini, yuntuk
menyantap tahu ini tidak memerlukan lagi yang namanya cabai rawit.
Target irpan adalah bisa
mendapat omset sampai Rp 465.000/harinya. Dengan asumsi, dapat menjual minimal
184 tahu perhari. Sedangkan omzet dalam satu bulan diperkirakan mencapai
Rp12.000.000. Setelah dikurangi biaya sewa tempat dan gaji dua
karyawan,diperkirakan dapat meraup laba bersih kisaran Rp7.000.000.
Jajanan yang satu ini di depok sepertinya lagi
ramai dibicarakan.Ternyata "Tahu Jeletot" termasuk jenis usaha
franchise denga sistem beli putus Rp
25.000.000,- kalau menurut
info penjualnya dengan omset sehari Rp 800.000,- per hari , kurang lebih Rp 5.000.000/bln sudah bisa dikantongi tergantung lokasi
gerobaknya.
Di salah satu cabang gerobaknya saja dalam satu bulan ia bisa mengantongi Rp 15.000.000,-.Tahu dengan ukuran besar ini sudah diisi sayur berbumbu pedas lalu di lapis dengan tepung khusus, enak di nikmati selagi hujan , maupun disegala suasana dengan harga yang relatif yaitu Rp. 2000,- pertahunya.Sajian kuliner khas Bandung inisekarang sedang berkembang. Kejelian pebisnis lokal yang mengenal karakter masyarakat kita yang hobi dengan aneka goreng-gorengan menghasilkan inovasi yang 'waah' dan menjadi peluang bisnis yang sangat bagus denganinovasi produk tradisional.
Di salah satu cabang gerobaknya saja dalam satu bulan ia bisa mengantongi Rp 15.000.000,-.Tahu dengan ukuran besar ini sudah diisi sayur berbumbu pedas lalu di lapis dengan tepung khusus, enak di nikmati selagi hujan , maupun disegala suasana dengan harga yang relatif yaitu Rp. 2000,- pertahunya.Sajian kuliner khas Bandung inisekarang sedang berkembang. Kejelian pebisnis lokal yang mengenal karakter masyarakat kita yang hobi dengan aneka goreng-gorengan menghasilkan inovasi yang 'waah' dan menjadi peluang bisnis yang sangat bagus denganinovasi produk tradisional.
Inovasi
dengan mengisikan cabe rawit langsung di dalam racikan yang ada di
dalam tahu adalah kreativitas sederhana tapi efeknya luar biasa. Sebagai
contoh di depan Kampus Kita (Universitas Gunadarma) di Kelapa Dua saat ini
sudah ada dua outlet gerobak "HOT JELETOT" mangkal setiap harinya dan
tidak sepi pembeli.
Lalu
apa sih yang sebenarnya menarik dari Hot Jeletot ini?
Rasa pedas dengan bumbu dan ramuan
khas inilah tampaknya yang membuat penggemarnya sampai rela untuk
antri dan kembali mencicipinya. Sajian kuliner yang bisa dicicipi
kapan saja, tapi karena penjual baru mulai menjual pada siang sampai
sore, jadi kita baru dapat menikmatinya setelah penjual
menggelar dagangannya.Dari segi harga, tahu pedas ini masih masuk untuk
ukuran kebanyakan orang, walaupun jika dibandingkan dengan tahu
klasik tentunya bisa lebih tinggi dua sampai tiga kali lipatnya. Tapi
perbedaan harga inirasanya memang sebanding dengan sensasi yang kita
rasakan. Mengenai pilihan rasa, saat ini tampaknya baru ada dua varian
yang bisa kita cicipi yaitu tahu pedas biasa dan tahu pedas yang
ditambahkan dengan irisan daging sapi di dalamnya.
Hot
Jeletot" didirikan sejak tahun 2009, berawal dari sebuah ide untuk
mengembangkan usaha makanan.Yoedhy Bagus Yoga Nandita memilih tahu
karena pasarnya yang sudah sangat luas dan sudah dikenal di seluruh
Indonesia. Yang terpenting, usaha tahu goreng selalu eksis dimana-mana dan
tidak pernah mengenal krisis,hal ini disebabkan oleh bahan tahu yang mudah
didapat dan margin penjualanya yang sangat tinggi. "Enaknya, pas
makan tahu jeletot enggak usah repot-repot pegang cabai rawit. Satu kali
gigit, langsung deh pedasnya dapet.Mulai kerasa(pedas) itu pas gigitan kedua. Nyebar semua kearea mulut.
Kalau pakai rawit terpisah
kan kerasanya cuma pas dikunyah saja". Puncak ramai pembeli kalau
puasa itu sekitar jam lima sore sampai
tujuh malam. Pembeli di sini 75% itu
mahasiswa,sisanya warga. Pada slah satu cabang outlet pada waktu sekitar buka
puasa bisa ludes sampai 900 buah.Sementara di hari biasa,
jumlah penjualan mampu mencapai 1.800 potong.
Tahu
Jeletot dengan cerdik dan kreatifitasnya mempopulerkan varian dari tahu ini
menjadi produk yg laris manis dan sekarang lihatlah pengekornya, penjual
tahu pedas sekarang terdapat dimana-mana.Begitulah kreatif adalah faktor
kunci sukses bisnis,terutama zaman sekarang yang semua serba cepat, serba
praktis,serba instan. menuntut juga kreatifitas di level tertinggi.
Hebatnya lagi adalah para pengekor yang begitu cepat menyebar
bahkan menyalip pionernya. Inkreatif atau pengekor, membuat usia
pakai sebuah bisnis yg terbilang baru menjadi pendek dan
tidak jarang menelan pencetusnya.Dalam bisnis zaman sekarang inovasi
harus terus menerus digali, bisnis harus tetap segar buat konsumen maupun
untuk produsennya, secara reguler harus ada ide kreatif dan inovasi produk.
Lihatlah contohnya saja,dulu yg namanya teh botol itu hanya ada sosro dan
kemasannya botol. Sekarang, bahkan sosro mengeluarkan teh botol
dalamkemasan Pounch. padahal cuma kemasan saja yg dirubah tanpa merubah
isinya.
franchisee
- Modal
awal untuk buka usaha
- Modal
untuk daftar menjadi franchisee tahu jeletot sebesar (semua alat-alat
telah disediakan sesuai dengan keperluan berjulan + bonus 100 Pcs tahu
teletot) = Rp 20.000.000
- Sewa
tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan
- Biaya
BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000
- Minyak
goreng 16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000
- Tahu
jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000
Lama rata-rata modal awal kembali selama 3 bulan / 90 hari
Jadi semua dikalikan 3 bulan untuk mencari pendapatan perharinya.
- Sewa
tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan x 3 Bulan
= Rp 1.500.000
- Biaya
BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000 x 90 Hari
=
Rp 3.780.000
- Minyak
goreng 16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000 x 90 Hari
= Rp 17.280.000
- Tahu
jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000 x 90 Hari
= Rp 54.000.000
e. Modal buka
franchisee Rp
20.000.000 + Rp 96.560.000
Jadi modal yang dibutuhkan selama 3 bulan yaitu sebesar Rp
96.560.000
Jumlah rata-rata pendapatan per harinya adalah 600 pcs x Rp 2000 = Rp
1.200.000
Sedangkan per bulanya 30 hari x Rp 1.200.000 = Rp 36.000.000
Dan per 3 bulannya adalah 3 bulan x Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000
Jadi selisih pendapatan dang pengeluaran selama 3 bulan sebesar
(108.000.000 – 96.560.000 = Rp 11.440.000) = Rp 11.440.000
Jadi pendapatan yang akan didapat selama 3 bulan pertama adalah Rp
11.440.000.
Operator penjual tahu jeletot biasanya
sebanyak 2 orang, jadi Rp 11.440.000 dibagi untuk 2 orang tersebut sehingga
masing-masing mendapatkan Rp 5.720.000 selama tiga bulan. Jadi dapat
disimpulkan masing-masing operator per bulannya mendapatkan uang sebesar Rp
1.906.667 (Rp 5.720.000 / 3 Bulan).Sedangkan untuk 3 bulan selanjutnya
kedua operator penjual tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih banyak karena
dia sudah tidak harus menginfestasikan uangnya sebesar Rp 20.000.000 untuk ikut
member franchisee karena itu hanya modal di awal saja.
Berikut adalah perhitungannya.
Jadi semua dikalikan 3 bulan untuk mencari pendapatan perharinya.
- Sewa
tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan x 3 Bulan
= Rp 1.500.000
- Biaya
BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000 x 90 Hari
=
Rp 3.780.000
- Minyak
goreng 16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000 x 90 Hari
= Rp 17.280.000
- Tahu
jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000 x 90 Hari =
Rp 54.000.000
Total = Rp 76.560.000
Jadi modal yang dibutuhkan selama 3 bulan berikutnya yaitu sebesar
Rp 76.560.000\
Jumlah rata-rata pendapatan per harinya adalah 600 pcs x Rp 2000 = Rp
1.200.000
Sedangkan per bulanya 30 hari x Rp 1.200.000 = Rp 36.000.000
Dan per 3 bulannya adalah 3 bulan x Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000
Jadi selisih pendapatan dang pengeluaran selama 3 bulan selanjutnya sebesar
(108.000.000 – 76.560.000 = Rp 31.440.000) = Rp 31.440.000
Jadi pendapatan yang akan didapat selama 3 bulan selanjutnya adalah Rp
31.440.000
Operator penjual tahu jeletot biasanya sebanyak 2 orang, jadi Rp 31.440.000
dibagi untuk 2 orang tersebut sehingga masing-masing mendapatkan Rp 15.720.000
selama tiga bulan. Jadi dapat disimpulkan masing-masing operator perbulan
selanjutnya mendapatkan uang sebesar Rp 5.240.000 (Rp
15.720.000 / 3 Bulan).
Jadi pendapatan 3 bulan pertama yang didapatkan oleh operator penjual tahu
jeletot adalah sebesar Rp 1.906.667.
Dan untuk 3 bulan selanjutnya dan seterusnya pendapatan yang didapatkan
oleh operator penjual tahu jeletot adalah sebesar Rp 5.240.000 .
* DALAM KASUS INI KEDUA OPERATOR PENJUAL TAHU JELETOT TERSEBUT ADALAH
SEBAGAI FRANCHISEE DARI USAHA TAHU JELETOT TERSEBUT. (MODAL USAHANYA DARI KEDUA
OPERATOR PENJUAL TERSEBUT)*
“HASIL WAWANCARA DARI NARASUMBER”