Jumat, 01 November 2013

teknopreneurship

Peluang Usaha Bisnis Tahu "JELETOT "


Dalam beberapa tahun terakhir kota Bandung terkenal dengan aneka macam makanan kuliner yang khas. Dari segudang pilihan menu kuliner, tahu adalah makanan yang paling banyak modifikasi olahannya di Bandung. Yang terbaru adalah Tahu Bandung Hot Jeletot. Usaha tahu ini awalnya dikenalkan mulai bulan Januari 2012. Dan mulai bulan Maret 2012, merka berani menawarkan kemitraan.
Ide Bisnis Kreatif - Peluang Usaha Gorengan Tahu Pedas
Gorengan ini dikenal karena citarasanya yang pedas. Dengan dilumuri racikan bumbu tepung, rasa tahu ini juga sangat gurih dan renyah. Makanan berbahan baku tahu ini juga mempunyai ukuran lumayan besar. Untuk harga, makanan ini dibanderol mulai 2 ribu hingga 2,5 ribu perbijinya. Sampai sekarang Tahu Bandung Hot Jeletot telah mempunyai 20 mitra yang berlokasi di Pandeglang, Serang, Cilegon, dan Kalideres. Usaha ini masih fokus menawarkan di daerah-daerah itu.
Marketing Tahu Bandung Hot Jeletot bernama Irpan Triatmadja menyatakan, tahunya ini disukai karena menawarkan cita rasa baru dalam menyantap tahu. Keunggulannya bumbu enak dan rasa pedas. Karena terlalu pedasnya makanan ini, yuntuk menyantap tahu ini tidak memerlukan lagi yang namanya cabai rawit.
Target irpan adalah bisa mendapat omset sampai Rp 465.000/harinya. Dengan asumsi, dapat menjual minimal 184 tahu perhari. Sedangkan omzet dalam satu bulan diperkirakan mencapai Rp12.000.000. Setelah dikurangi biaya sewa tempat dan gaji dua karyawan,diperkirakan dapat meraup laba bersih kisaran Rp7.000.000.
Jajanan yang satu ini di depok sepertinya lagi ramai dibicarakan.Ternyata "Tahu Jeletot" termasuk jenis usaha franchise denga sistem beli putus Rp 25.000.000,- kalau menurut info penjualnya dengan omset sehari Rp 800.000,- per hari , kurang lebih Rp 5.000.000/bln sudah bisa dikantongi tergantung lokasi gerobaknya.
Di salah satu cabang gerobaknya saja dalam satu bulan ia bisa mengantongi Rp 15.000.000,-.Tahu dengan ukuran besar ini sudah diisi sayur berbumbu pedas lalu di lapis dengan tepung khusus, enak di nikmati selagi hujan , maupun disegala suasana dengan harga yang relatif  yaitu Rp. 2000,- pertahunya.
Sajian kuliner khas Bandung inisekarang sedang berkembang. Kejelian pebisnis lokal yang mengenal karakter masyarakat kita yang hobi dengan aneka goreng-gorengan menghasilkan inovasi yang 'waah' dan menjadi peluang bisnis yang sangat bagus denganinovasi produk tradisional. 

            Inovasi dengan mengisikan cabe rawit langsung di dalam racikan yang ada di dalam tahu adalah kreativitas sederhana tapi efeknya luar biasa. Sebagai contoh di depan Kampus Kita (Universitas Gunadarma) di Kelapa Dua saat ini sudah ada dua outlet gerobak "HOT JELETOT" mangkal setiap harinya dan tidak sepi pembeli.  
Lalu apa sih yang sebenarnya menarik dari Hot Jeletot ini? Rasa pedas dengan bumbu dan ramuan khas inilah tampaknya yang membuat penggemarnya sampai rela untuk antri dan kembali mencicipinya. Sajian kuliner yang bisa dicicipi kapan saja, tapi karena penjual baru mulai menjual pada siang sampai sore, jadi kita baru dapat menikmatinya setelah penjual menggelar dagangannya.Dari segi harga, tahu pedas ini masih masuk untuk ukuran kebanyakan orang, walaupun jika dibandingkan dengan tahu klasik tentunya bisa lebih tinggi dua sampai tiga kali lipatnya. Tapi perbedaan harga inirasanya memang sebanding dengan sensasi yang kita rasakan. Mengenai pilihan rasa, saat ini tampaknya baru ada dua varian yang bisa kita cicipi yaitu tahu pedas biasa dan tahu pedas yang ditambahkan dengan irisan daging sapi di dalamnya.

            Hot Jeletot" didirikan sejak tahun 2009, berawal dari sebuah ide untuk mengembangkan usaha makanan.Yoedhy Bagus Yoga Nandita memilih tahu karena pasarnya yang sudah sangat luas dan sudah dikenal di seluruh Indonesia. Yang terpenting, usaha tahu goreng selalu eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis,hal ini disebabkan oleh bahan tahu yang mudah didapat dan margin penjualanya yang sangat tinggi. "Enaknya, pas makan tahu jeletot enggak usah repot-repot pegang cabai rawit. Satu kali gigit, langsung deh pedasnya dapet.Mulai kerasa(pedas) itu pas gigitan kedua. Nyebar semua kearea mulut.
Kalau pakai rawit terpisah kan kerasanya cuma pas dikunyah saja". Puncak ramai pembeli kalau puasa itu sekitar jam lima sore sampai tujuh malam. Pembeli di sini 75% itu mahasiswa,sisanya warga. Pada slah satu cabang outlet pada waktu sekitar buka puasa bisa ludes sampai 900 buah.Sementara di hari biasa, jumlah penjualan mampu mencapai 1.800 potong.
Tahu Jeletot dengan cerdik dan kreatifitasnya mempopulerkan varian dari tahu ini menjadi produk yg laris manis dan sekarang lihatlah pengekornya, penjual tahu pedas sekarang terdapat dimana-mana.Begitulah kreatif adalah faktor kunci sukses bisnis,terutama zaman sekarang yang semua serba cepat, serba praktis,serba instan. menuntut juga kreatifitas di level tertinggi. Hebatnya lagi adalah para pengekor yang begitu cepat menyebar bahkan menyalip pionernya. Inkreatif atau pengekor, membuat usia pakai sebuah bisnis yg terbilang baru menjadi pendek dan tidak  jarang menelan pencetusnya.Dalam bisnis zaman sekarang inovasi harus terus menerus digali, bisnis harus tetap segar buat konsumen maupun untuk produsennya, secara reguler harus ada ide kreatif dan inovasi produk. Lihatlah contohnya saja,dulu yg namanya teh botol itu hanya ada sosro dan kemasannya botol. Sekarang, bahkan sosro mengeluarkan teh botol dalamkemasan Pounch. padahal cuma kemasan saja yg dirubah tanpa merubah isinya.
 franchisee
  1. Modal awal untuk buka usaha
  2. Modal untuk daftar menjadi franchisee tahu jeletot sebesar (semua alat-alat telah disediakan sesuai dengan keperluan berjulan + bonus 100 Pcs tahu teletot) = Rp 20.000.000
  3. Sewa tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan
  4. Biaya BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000
  5. Minyak goreng  16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000
  6. Tahu jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000
Lama rata-rata modal awal kembali selama 3 bulan / 90 hari
Jadi semua dikalikan 3 bulan untuk mencari pendapatan perharinya.
  1. Sewa tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan x 3 Bulan =    Rp 1.500.000
  2. Biaya BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000 x 90 Hari =                Rp 3.780.000
  3. Minyak goreng  16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000 x 90 Hari =         Rp 17.280.000
  4. Tahu jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000 x 90 Hari =        Rp 54.000.000
e.  Modal buka franchisee         Rp  20.000.000 +  Rp  96.560.000
Jadi modal  yang dibutuhkan selama 3 bulan yaitu sebesar Rp  96.560.000
Jumlah rata-rata pendapatan per harinya adalah 600 pcs x Rp 2000 = Rp 1.200.000
Sedangkan per bulanya 30 hari x Rp 1.200.000 = Rp 36.000.000
Dan per 3 bulannya adalah 3 bulan x  Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000
Jadi selisih pendapatan dang pengeluaran selama 3 bulan sebesar (108.000.000 – 96.560.000 = Rp 11.440.000) = Rp 11.440.000

Jadi pendapatan yang akan didapat selama 3 bulan pertama adalah Rp 11.440.000.
Operator penjual tahu jeletot biasanya sebanyak 2 orang, jadi Rp 11.440.000 dibagi untuk 2 orang tersebut sehingga masing-masing mendapatkan Rp 5.720.000 selama tiga bulan. Jadi dapat disimpulkan masing-masing operator per bulannya mendapatkan uang sebesar Rp 1.906.667 (Rp 5.720.000 / 3 Bulan).Sedangkan untuk 3 bulan selanjutnya kedua operator penjual tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih banyak karena dia sudah tidak harus menginfestasikan uangnya sebesar Rp 20.000.000 untuk ikut member franchisee karena itu hanya modal di awal saja.
Berikut adalah perhitungannya. 
Jadi semua dikalikan 3 bulan untuk mencari pendapatan perharinya.
  1. Sewa tempat usaha perbulan sebesar = Rp 500.000/ Bulan x 3 Bulan =    Rp 1.500.000
  2. Biaya BBG 3 tabung / hari (@14.000) = Rp 42.000 x 90 Hari =                Rp 3.780.000
  3. Minyak goreng  16 liter / hari (@12.000) = Rp 192.000 x 90 Hari =         Rp 17.280.000
  4. Tahu jeletot mentah rata-rata 600 pcs / hari (@1000) = Rp 600.000 x 90 Hari =  Rp 54.000.000
Total = Rp  76.560.000 

Jadi modal  yang dibutuhkan selama 3 bulan berikutnya yaitu sebesar Rp  76.560.000\
Jumlah rata-rata pendapatan per harinya adalah 600 pcs x Rp 2000 = Rp 1.200.000
Sedangkan per bulanya 30 hari x Rp 1.200.000 = Rp 36.000.000
Dan per 3 bulannya adalah 3 bulan x  Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000
Jadi selisih pendapatan dang pengeluaran selama 3 bulan selanjutnya sebesar (108.000.000 – 76.560.000 = Rp 31.440.000) = Rp 31.440.000
Jadi pendapatan yang akan didapat selama 3 bulan selanjutnya adalah Rp 31.440.000
Operator penjual tahu jeletot biasanya sebanyak 2 orang, jadi Rp 31.440.000 dibagi untuk 2 orang tersebut sehingga masing-masing mendapatkan Rp 15.720.000 selama tiga bulan. Jadi dapat disimpulkan masing-masing operator perbulan selanjutnya mendapatkan uang sebesar Rp 5.240.000 (Rp 15.720.000 / 3 Bulan).
Jadi pendapatan 3 bulan pertama yang didapatkan oleh operator penjual tahu jeletot adalah sebesar Rp 1.906.667.
Dan untuk 3 bulan selanjutnya dan seterusnya pendapatan yang didapatkan oleh operator penjual tahu jeletot adalah sebesar Rp 5.240.000 .
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ieP2dMgJgOHGJtcog3OUEh4sstOOUZhtgTb4-yzNL_V9tj8Ce3FKin_XGirtQDgIOiYVy9ZjMlUTrKiHlSic5WE2S4OOA2oqTYBXZ5qya2omlWpwz3IZsFTbHHXwcY2v7fxxostFhcow/s320/DSC01692.JPG

* DALAM KASUS INI KEDUA OPERATOR PENJUAL TAHU JELETOT TERSEBUT ADALAH SEBAGAI FRANCHISEE DARI USAHA TAHU JELETOT TERSEBUT. (MODAL USAHANYA DARI KEDUA OPERATOR PENJUAL TERSEBUT)*
“HASIL WAWANCARA DARI NARASUMBER”